Sabtu, 22 Juni 2019

BUSINESS PLAN JUAL HELM TUGAS SOFTSKILL BUSINESS PLAN KEWIRAUSHAAN


BUSINESS PLAN JUAL HELM
TUGAS SOFTSKILL BUSINESS PLAN KEWIRAUSHAAN

 Hasil gambar untuk logo gunadarma


Disusun Oleh:
Tiar Aji Wibowo
36415877
4ID09




JURUSAN TEKNIK INDUSTRI
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS GUNADARMA
BEKASI
2019



LATAR BELAKANG
            Helm adalah barang yang wajib dikenakan jika kita hendak berpergian menggunakan sepeda motor dan seperti yang kita ketahui jumlah motor saat ini banyak dan selalu bertambah setiap waktu. Maka usaha jual helm sebagai perlengkapan berkendara akan sangat berpeluang menghasilkan keuntungan.
            Bisnis ini juga termasuk kedalam kategori yang mudah dan praktis dijalankan, kita hanya harus jeli dalam menentukan harga jual, agar bisa bersaing dengan usaha yang lainnya. Selain yang fungsinya sebagai perlengkapan keselamatan berkendara helm juga sebagai pilihan untuk mendongkrak penampilan bagi sebagian orang yang mencintai otomotif, tidak hanya berjenis full face dan half face standart saja, akan tetapi banyak bermunculan berbagai varisai yang menarik.

DESKRIPSI USAHA
Nama Usaha dan Alamat Usaha
Nama Usaha    : Kanayashop
Alamat Usaha : Papan Mas  

Visi dan Misi
-          Visi
Menjadikan usaha mengikuti keinginan pelanggan menjadi prioritas yang diperjuangkan, ada kalanya design yang diminta terlalu rumit sehingga dapat membuat pelanggan menurun terhadap design helm
-          Misi
Menjadikan bisnis jual helm ini dengan kualitas yang baik dan mampu bersaing dengan bisnis jual helm yang lainnya.

RENCANA PRODUK
A.         Rencana Produk
Harga untuk satu unit helm dengan standart SNI bermerk lokal, kelas paling murah hingga menengah sekarang berkisar antara 100 ribu sampai 350 ribu rupiah, sedangkan untuk kelas mahal berharga diatas 500 ribu hingga jutaan rupiah, bahkan helm dengan merk import terkenal bisa berharga diatas 2 juta rupiah.

RENCANA PEMASARAN
Sasaran kami adalah seluruh kalangan masyarakat khususnya para remaja dan mahasiswa yang menjalani kuliah bekasi dan sekitarnya. Untuk itu akan melakukan promosi dari lingkungan kerja, kampus dan tetangga sekitar rumah yang kerap memodifikasi motornya.
Pembiayaan
  1. Biaya Awal
No
Uraian
Total Biaya
1
Sewa Toko
1.000.000
2
Estalase
500.000
3
Helm-Helm
20.000.000
4
Rak Helm
500.000
5
Pengemasan
300.000
6
Perlatan Tambahan
150.000
Total
22.450.000

  1. Modal Awal
Modal awal dalam mendirikan bisnis jual helm yaitu :
1.      Modal Pribadi                   = Rp. 5.000.000,-
2.      Pinjaman Bank                 = Rp. 20.000.000,-
Total                                  = Rp. 25.000.000
            Jadi modal usaha yang harus dikeluarkan sebesar Rp. 25.000.000

C.  Keuntungan
Jika dalam sehari laku terjual, 15 unit helm = Rp. 1.000.000
Keuntungan perbulan = Rp. 1.000.000,- x 15 = Rp. 15.000.000





Selasa, 10 Juli 2018

Masalah Lingkungan yang Terjadi Disekitar Kampus

Tiar Aji Wibowo
36415877
3ID09
Tugas 4 Softskill

Lingkungan yang sehat merupakan lingkungan yang memiliki tingkat kebersihan yang baik dan tidak terjadi pencemaran. Sedangkan lingkungan yang tidak sehat merupakan lingkungan yang memiliki tingkat kebersihan yang buruk atau pun bisa dikatakan lingkungannya kotor. Kondisi yang diakibatkan oleh lingkungan yang tercemar adalah panas dan seringkali timbul bau yang tidak sedap.
Jika dilihat berdasarkan lingkungan yang terkontaminasi suatu pencemaran, maka pencemaran lingkungan sendiri dapat dikategorikan menjadi tiga bagian dalam ruang lingkup yang luas, seperti contonya pencemaran yang terjadi di air, pencemaran yang terjadi di udara, dan juga pencemaran yang terjadi di tanah
Saya disini sebagi penulis akan menjelaskan tentang pencemaran lingkungan yang berada di sekitar daerah kampus, Masalah pencemaran yang terjadi yaitu seringkali mahasiswa/i kurang pedulinya akan kebersihan yang berada di sekitar kampus,masih banyaknya mahasiswa/i yang membuang sampah sembarangan atau yang paling 
sering dilakukan yaitu meninggalkan bekas makanan atau minumannya di tempat yang sudah didudukinya, lebih sering yaitu di area sekitar lobby kampus bahkan kelas yang seharusnya bersih dan nyaman agar lancarnya perkuliahan tapi dari kenyataanya itu tidak sesuai dengan harapan, banyak sampah bekas makanan dan minuman di kelas yang memicu kurang nyamannya untuk melaksanakan metode pembelajaran di kelas yang terlihat kumuh karna sampah yang berserakan di kelas. Seharusnya mahasiswa/i maupun dosen harus bisa menyadari bahwa memilihara keindahan kampus dari segi kebersihan sampah itu sangat penting dikarenakan sampah yang berserakan itu tidak baik untuk kesehatan dan banyak kuman maupun virus yang tidak kasat mata yang bisa memicu penyebaran berbagai jenis penyakit. Mahasiswa/i maupun masyarakat kampus harus bisa sadar akan kebersihan di sekitar kampus agar terjaga kebersihan di sekitar kampus. Adapun penyebab pencemaran lingkungan kampus seperti di area toilet wanita maupun pria yang memiliki aroma yang kurang sedap di hirup ini di sebabkan dari joroknya pengguna toilet tersebut, seperti pada toilet pria yang memiliki aroma yang kurang enak untuk di hirup dikarenakan ada oknum yang tidak menyiram pada saat buang air kecil, seharusnya langsung di siram agar tidak memiliki aroma yang kurang enak di hirup dan mengakibatkan banyaknya kuman yang bersarang pada toilet tersebut dikarenakan ada oknum yang tidak peduli dengan sekitar dengan tidak menyiram pada saat sudah melakukan buang air kecil, seharusnya para mahasiswa harus menyadari bahwa toilet yang memiliki aroma yang kurang sedap itu sangat mengganggu mahasiswa yang sedang menggunakan toilet maupun disekitaran toilet.
penanganan dari kedua masalah yang ada di sekitar kampus itu harus memiliki kesadaran dari diri sendiri untuk mewujudkan kampus yang bersih dan nyaman.Masalah 

Sabtu, 19 Mei 2018

Masalah Lingkungan

Apa saja masalah lingkungan hidup yang paling sering terjadi di seluruh dunia?

1. Polusi

Masalah lingkungan hidup yang paling sering terjadi adalah polusi. Polusi terjadi hampir di setiap negara, hanya saja banyak negara yang mampu mengatasi masalah polusi tetapi ada pula yang tidak. Negara yang memiliki masalah polusi tertinggi di dunia adalah Brazil, Amerika Serikat, Cina, Indonesia, Jepang, India dan Rusia.  Jika dilihat dari daftar nama tersebut, tidak hanya negara berkembang saja yang memiliki masalah polusi tinggi namun negara maju pun demikian.
Polusi yang dimaksud bermulai dari limbah industri, sampah, asap kendaraan bermotor dan bahkan pembakaran hutan. Asap yang dihasilkan dari kendaraan bermotor dan pembakaran hutan bila dihirup terus menerus dapat menyebabkan masalah pernafasan. Bila hutan ditebang atau dibakar, maka banyak hewan yang kehilangan habitatnya.
Tak hanya limbah industri, namun sampah juga menyebabkan polusi pada perairan. Ekosistem laut akan terganggu sehingga nelayan pun akan mengalami kesulitan untuk menangkap hasil laut.

2. Populasi

Jumlah manusia di bumi ini semakin bertambah. Hal inilah yang membuat beberapa negara didunia memiliki masalah dengan jumlah populasi yang bertumbuh sangat pesat. Indonesia memiliki populasi sebanyak sekitar 250 juta penduduk dan menduduki urutan keempat negara dengan penduduk terbanyak dibandingkan dengan Cina, India dan Amerika Serikat.
Jumlah penduduk yang semakin banyak akan meningkatkan kebutuhan seperti makanan, air dan juga bahan bakar. Usaha manusia untuk memenuhi kebutuhan makanan bisa dengan cara mempercepat bercocok tanam dengan menggunakan pupuk berbahan kimia yang mungkin dapat merusak tanah dan lingkungan. Manusia juga sangat mungkin menggunakan insektisida untuk mencegah tanamannya dihabisi hama.
over populasi
Kebutuhan rumah pun meningkat maka manusia akan menggantikan lahan atau hutan untuk membangun tempat tinggal ataupun fasilitas umum lainnya. Dengan demikian manusia akan semakin banyak menggunakan bahan bakar yang menyebabkan polusi dan meningkatkan jumlah sampah sehingga bumi kita semakin dirusak.

3. Pemanasan global

Perubahan iklim membuat bumi menjadi lebih panas karena udara panas tertahan di bawah lapisan atmosfir. Hal ini terjadi karena aktivitas manusia yang menggunakan bahan bakar yang menghasilkan gas karbon dioksida.
Gas ini tertahan di atmosfir yang membentuk suatu lapisan yang bersifat seperti rumah kaca, artinya radiasi panas dari matahari dapat masuk ke dalam atmosfir bumi namun tidak dapat keluar lagi sehingga udara panas tetap berada di bawah lapisan ini. Akibatnya temperatur di bumi akan meningkat dan menyebabkan masalah lainnya.
pemanasan global
Temperatur bumi yang terus meningkat menyebabkan gunung es mencair sehingga permukaan laut meningkat. Selain hewan di kutub yang kehilangan habitatnya, manusia pun lebih rentan mengalami banjir.

4. Penebangan liar

Penebangan hutan tak hanya menyebabkan hewan kehilangan habitatnya, namun juga dapat merugikan umat manusia. Memang pohon-pohon yang ditebang dapat digunakan untuk kepentingan lainnya, tetapi jangan melupakan jasa akar-akar pohon yang merekatkan tanah yang berguna untuk mencegah tanah longsor.
penebangan liar
Padahal hutan dan pohon sangat diperlukan untuk manusia sebagai paru-paru kota dan juga untuk dijadikan tempat wisata. Pohon juga berguna untuk kelangsungan hidup manusia karena pohon menghasilkan oksigen dan menyerap karbon dioksida. Penebangan pohon menjadi masalah lingkungan hidup karena banyak aspek yang terganggu akibatnya.

5. Perburuan liar hewan yang dilindungi

Selain memanfaatkan tumbuhan, perburuan hewan langka pun menjadi sasaran manusia untuk memenuhi kebutuhannya.  Banyak hewan yang hampir punah dijadikan target perburuan seperti orangutan, macan tutul, komodo, harimau sumatra dan beberapa jenis burung lainnya.

Indonesia merupakan salah satu negara dengan aktivitas perburuan hewan liar yang cukup aktif. Hewan ini diburu untuk diambil kulitnya, gadingnya atau bahkan dagingnya. Hasil dari hewan ini kemudian diekspor oleh pemburu ke luar negeri. Tentunya Anda menginginkan anak dan cucu Anda mengenal hewan-hewan tersebut bukan dari buku pelajaran sekolah, kan?
Sebagai mahluk ciptaan Tuhan yang paling sempurna, seharusnya manusia bisa menggunakan akal budinya saat menggunakan ciptaan alam yang sudah diberikan. Oleh sebab itu kita harus menjaga bumi ini agar menjadi planet yang baik untuk dihuni anak dan cucu kita.

konsep ekologi dalan pengetehuan lingkungan

Hubungan Ekologi, Ilmu Lingkungan dan Lingkungan Hidup
1. Ekologi
Catatan2 Hipocartus, Aristoteles, dan Filsuf lain merupakan naskah kuno yang digunakan sebagai rujukan masalah Ekologi, yang pada abad ke16 s.d abad ke17 dikenal sebagai Natural History, disusun secara sistimatik, analitik, obyektif
Abad-19 (1860), Ernst Haeckel (1834–1919), mengusulkan istilah Ekologi, yang mempelajari hubungan antara organisme dengan lingkungan

  1. Ekologi, merupakan salah satu cabang biologi (seperti hubungan organisme dan lingkungan), mempelajari pengaruh lingkungan terhadap jasad hidup (manusia, hewan, tumbuhan), dimana mereka hidup, bagaimana kehidupannya, dsb 
  2. Ekologi, secara harfiah berasal dari kata oikos, yang berarti rumah, tempat hidup dan logos, yang berarti ilmu
  3. Ekologi sebenarnya mempertanyakan tentang berbagai hal, seperti :

  • bagaimana alam bekerja
  • bagaimana spesies beradaptasi dalam habitatnya
  • apa yang diperlukan dari habitatnya untuk melangsungkan kehidupan
  • bagaimana mereka mencukupi materi dan energi
  • bagaimana mereka berinteraksi dengan spesies lain
  • bagaimana individu dalam spesies itu diatur dan berfungsi sebagai populasi
Ekologi, adalah ilmu yang mempelajari seluruh pola hubungan timbal balik antara mahluk hidup dengan sesamanya dan mahluk hidup dengan komponen sekitarnya. 

  1. Ekologi merupakan disiplin baru dari biologi yang merupakan mata rantai fisik serta proses biologi yang menjembatani antara ilmu alam dan ilmu sosial 
  2. Tahun 1900, Ekologi menjadi acuan ilmu-ilmu lainnya, yang wajib diketahui, karena dapat menerangkan, memberikan ilham, mencari jalan menuju hidup layak
  3. Setelah 1968, timbul kesadaran lingkungan di seluruh dunia, dimana setiap orang dituntut untuk hemat dalam penggunaan sumber daya, hemat energi, dan dapat mengurangi pencemaran tanah, air, udara, yang merupakan masalah lingkungan sedunia (globalisasi lingkungan)
  4. Setelah ada gerakan sadar lingkungan (di dunia, 1968 dan di Indonesia 1972), maka setiap orang mulai memikirkan : masalah pencemaran, rusaknya daerah-daerah alami, hutan, pantai, meningkatnya perkembangan penduduk, yang berdampak pada masalah pangan, penggunaan energi, kenaikan suhu akibat efek gas rumah kaca, menipisnya lapisan ozon, dst 
  5. Ruang lingkup ekologi dapat dilihat pada spectrum Biologi sekumpulan individu, dari jenis yang sama, terjadi di satu tempat dalam waktu tertentu
  6. Spectrum biologi, mulai dari gen, sel, organ, organisme, populasi, komunitas yang bila ditambah dengan materi/mineral dan energi, maka akan menjadi sistem sel, sistem organ, system organisme, system populasi dan ekosistem
  7. Sistem-sistem tersebut bertujuan dan merupakan gabungan dari komponen-komponen yang berinteraksi satu dengan lainnya secara teratur, saling bergantung untuk membentuk suatu keseluruhan.
  8. Untuk itu diperlukan pengetahuan fisika dan biologi, agar ahli ekologi dapat mengungkapkan hubungan antara lingkungan dan dunia kehidupan 
  9. Dalam hal pengelolaan lingkungan, pandangan manusia bersifat anthroposentris. Oleh sebab itu timbul perlunya ekologi manusia, yang melihat permasalahan dari sudut kepentingan manusia (walaupun unsur hewan, tumbuhan, dan komponen abiotis lainnya diperhatikan, namun secara explisit/implisit selalu dihubungkan dengan kepentingan manusia)
  10. Ekologi manusia merupakan cabang khusus ekologi, disamping dikenal pula ekologi tumbuhan, ekologi hewan, ekologi jasad renik 
  11. walaupun ekologi penting, ia bukan satu-satunya masukkan untuk mengambil keputusan dalam masalah lingkungan. Faktor lain yang dalam pengelolaan lingkungan hidup harus dipertimbangkan secara seimbang adalah faktor ekonomi, teknologi, sosial, dan budaya 
Ekosistem

  • Ekosistem terbentuk oleh komponen hidup dan tidak hidup, yang berinteraksi dalam suatu tempat sebagai suatu kesatuan yang teratur. Keteraturan ekosistem terjadi oleh adanya arus materi, energi, dan informasi.
  • Komponen-komponen dalam ekosistem menunjukkan bahwa, ekosistem tersebut berada dalam suatu keseimbangan tertentu. 
  • Keseimbangan tersebut sifatnya tidak statis, namun dinamis, selalu berubah, dapat besar atau kecil, dapat terjadi secara alami atau dibuat oleh manusia.
  • Sebagai contoh, keadaan bumi tidak tetap (kandungan CO2 dan O2 dalam udara), iklim, gunungnya, flora/faunanya.
  • Dalam skala kecil, Gn. Krakatau (1883) meletus, kehidupan di pulau tersebut menjadi rusak. Dari penelitian, diketahui bahwa mula-mula hanya ada tumbuhan tingkat rendah (lumut, paku), baru kemudian timbul tumbuhan tingkat tinggi. Inilah yang disebut suksesi. Keseimbangan Gn.Krakatau berubah total. Di dunia ini tidak ada yang kekal
  • Akuarium dapat dianggap sebagai ekosistem, dimana ikan, air, tumbuhan air, pasir, plankton, mineral, dan oksigen terlarut merupakan komponen ekosistem
  • Hutan luas dengan tumbuhan tinggi, rendah, tumbuhan perdu, hewan danau, ada suatu keteraturan yang seimbang dalam ekosistem tersebut
2. Ilmu Lingkungan
Adalah ilmu yang mempelajari penerapan berbagai prinsip dan ketentuan ekologi di dalam kehidupan manusia. Oleh sebab itu, ilmu lngkungan disebut sebagai applied ecology
Arti lingkungan hidup

  • mahluk hidup lain bukan sekedar kawan hidup bersama manusia secara pasiv atau netral, melainkan sangat terkait dengan mereka, tanpa mereka, manusia tidak dapat hid
  • sebagai contoh, bagaimana bila di bumi ini tidak ada oksigen dan makanan ? dari tumbuhan dan hewan manusia memperoleh materi dan energi
  • sebaiknya disadari, bahwa manusia membutuhkan mahluk hidup lain untuk kelangsungan hidupnya (manusia, tumbuhan, hewan, jasad renik) yang menempati ruang tertentu, di mana dalam ruang tersebut terdapat benda tidak hidup (abiotik) berupa tanah, air dan udara 
Sifat lingkungan ditentukan oleh berbagai hal, diantaranya :

  1. jenis dan jumlah masing-masing unsur lingkungan tersebut Lingkungan yang terdiri dari (10) manusia, (1) anjing, (3) burung, (1) pohon kelapa, (1) bukit batu, akan berbeda sifatnya dengan lingkungan yang terdiri dari (1) manusia, (10) anjing, tertutup rimbun pohon bambo, tanpa bukit batu (rata)
  2.  hubungan atau interaksi antara unsur dalam dalam lingkungan tersebut Dua ruangan yang luasnya sama, dilengkapi perabot yang sama pula namun dengan lay out berbeda, akan menghasilkan sifat ruangan yang berbeda pula
  3. faktor kelakuan (kondisi) unsur lingkungan hidup Sebagai contoh, kota dengan penduduk yang aktif dan bekerja keras akan memiliki lingkungan yang lain dengan sebuah kota yang sikap penduduknya santai dan malas bekerja. Atau, lingkungan daerah yang berlahan landai dan subur dengan yang berlereng dan tererosi
  4. non material lingkungan panas, silau, dan bising akan berbeda dengan lingkungan sejuk yang dengan cahaya cukup tapi tenang
Ekologi dan Ekosistem
Ekologi adalah ilmu yang mempelajari mahluk hidup dalam rumah tangganya atau ilmu yang mempelajari seluruh pola hubungan timbal balik antara mahluk hidup dengan sesamanya dan dengan komponen lain di sekitarnya
Ekosistem adalah suatu satuan ekologi yang merupakan gabungan satu atau beberapa komunitas yang berfungsi bersama komponen benda mati dalam suatu sistem.

3. Lingkungan Hidup
Lingkungan hidup, adalah sistem kehidupan dimana terdapat campur tangan manusia terhadap tatanan ekosistem, sehingga Lingkungan Hidup dapat diartikan sebagai ekosistem dimana terdapat keberadaan manusia atau kepentingan manusia di dalamnya.
Definisi Lingkungan Hidup menurut Undang-undang tentang Pengelolaan Lingkungan, adalah sistem yang merupakan kesatuan ruang dengan semua benda, daya, keadaan dan mahluk hidup termasuk manusia dan perilakunya yang menentukan peikehidupan serta kesejahteraan manusia dan mahluk hidup lainnya

Manusia mempunyai potensi luar biasa dibandingkan dengan mahluk hidup lainnya untuk mengelola alam seisinya sejauh kemampuan dirinya. Tetapi ini tidak berarti bahwa manusia mempunyai segala kewenangan untuk berbuat apa saja yang dikehendakinya di bumi ini.

Pandangan yang menganggap manusia adalah sekedar subyek (pelaku) dari segala keadaan di bumi adalah pandangan eksklusif, seolah-olah manusia berada di luar lingkungannya sendiri, atau ini berati bahwa apapun yang terjadi di lingkungannya tidak selalu akan menyangkut dirinya. Pandangan yang demikian disebut sebagai pandangan transenden. Hal yang sebaliknya yakni pandangan inklusif, dimana manusia menjadi satu dengan lingkungannya, yang disebut pula sebagai pandangan imanen.

Lingkungan hidup tidak dapat dielakkan dari azas ekologi yang membentuknya. Berbagai asas yang dimaksud adalah :
a. Organisasi ekosistem
Suatu ekosistem pada umumnya dihuni oleh mahluk hidup yang mengelompok sebagai suatu populasi. Berbagai populasi yang bersama-sama menghuni suatu wilayah disebut komunitas. Dalam konsep ekosistem, komponen-komponen lingkungan hidup secara terpadu saling terkait dan tergantung satu dengan lainnya didalam suatu sistem. Pendekatan ini disebut sebagai pendekatan yang holistic

b. Sistem produksi, konsumsi dan dekomposisi
Sistem produksi dalam ekosistem erat hubungannya dengan daur materi dan daur energi. Produksi primer dari suatu sistem berasal dari proses photosintesis yang dilakukan oleh tumbuhan berhijau daun dengan pengikatan energi yang berasal dari sinar matahari dalam bentuk karbohidrat

Tumbuhan berhijau daun disebut produsen primer. Dalam proses daur materi dan energi seterusnya produsen primer ini merupakan makanan konsumen primer, atau produsen sekunder atau herbivore yakni hewan pemakan tumbuhan. Selanjutnya konsumsi primer ini dapat menjadi mangsa (prey) dari konsumen sekunder yang dapat pula disebut produsen tersier, predator atau karnivore

Baik produsen primer, sekunder atau predator dapat pula mengalami peruraian perombakan atau dekomposisi menjadi bentuk bahan organik yang lebih sederhana oleh mahluk hidup yang umumnya terdiri atas jasadrenik seperti jamur, bakteri, cacing, dsb

c. Rantai makanan
Rantai makanan menunjukkan hubungan makan memakan dalam sebuah ekosistem. Satu organisme bergantung pada organisme lain yang lebih rendah dalam rantai makanan. Semua organisme yang mengkonsumsi jenis makanan yang sama di dalam rantai makanan berada dalam tahap tropis yang sama. Jadi, tumbuhan (produsen utama) termasuk dalam tahap tropik yang pertama, herbivore (konsumen utama) termasuk dalam tahap tropik kedua, karnivore (konsumen sekunder) yang memakan herbivore termasuk dalam tahap tropik ketiga dan karnivore sekunder (konsumen tersier ), yakni yang memakan karnivore lain, termasuk dalam tingkat tropik keempat. Melalui rantai makanan, energi dalam bentuk makanan berpindah dari organisme-organisme dalam tahap tropik yang terakhir.

Konsep jaring makanan sangat diperlukan untuk memahami pentingnya memelihara keanekaan
d. Materi dan energi
dalam ekosistem materi akan mengalami daur, yang disebut sebagai daur materi. Sedangkan energi akan mengalami aliran, jadi ada aliran energi. Hukum yang sangat penting dalam daur materi dan aliran energi adalah hukum termodinamika, yaitu :

  1. energi tidak dapat diciptakan atau dihancurkan, hanya mengalami transformasi. Hal ini yang dikenal dengan hukum kekekalan energi
  2. Proses energi tidak pernah spontan, kecuali perombakan dari keadaan pekat menjadi encer. Proses transformasi energi tidak ada yang terjadi dengan 100% efisien
Hukum termodinamika erat hubungannya dengan hukum entropi, yakni semua perubahan yang menghasilkan energi adalah perombakan menjadi bentuk yang lebih sederhana, dan hal itu selalu berlangsung dengan efisiensi yang tidak pernah mencapai seratus persen, oleh karena itu selalu terjadi suatu kelebihan transformasi energi, Inilah yang berbentuk limbah. 

Aliran energi merupakan proses ketika energi matahari beralih kedalam bentuk-bentuk lain (seperti panas, kimia, mekanis) dan dialirkan kedalam lingkungan, melalui bermacam-macam organisme di setiap tingkat tropik (dalam rantai makanan, dan akhirnya kembali ke lingkungan). Aliran energi di dalam lingkungan merupakan salah satu komponen fungsional utama yang melindungi ekosistem.

f. Keseimbangan
Ekosistem memiliki kemampuan untuk memelihara sendiri, mengatur sendiri serta mengadakan keseimbangan kembali. Kemampuan seperti ini juga merupakan kemampuan individual dari manusia atau mahluk hidup lainnya. Oleh karena itu dalam sistem kehidupan ada kecenderungan untuk melawan perubahan atau setidaknya ada usaha untuk berada dalam suatu keseimbangan (homeostatis)

g. Kelentingan
Suatu sistem akan memberikan tanggapan terhadap suatu gangguan, baik disengaja maupun tidak, sesuai dengan kelentingan (resilience) yang dimilikinya. Dalam suatu sistem dengan kelentingan yang besar, penyerapan gangguan tidak akan merubah stabilitas sistem itu, artinya sistem yang mengalami gangguan tersebut, tetap merupakan sistem semula. Sebaliknya sistem yang memiliki kelentingan kecil dengan gangguan yang sama besarnya, dapat berubah menjadi suatu sistem baru. Jadi kelentingan sebenarnya merupakan sifat suatu sistem yang memungkinkannya kembali pada stabilitas semula

h. Daya dukung dan strategi hidup
Daya dukung lingkungan (carrying capacity) adalah batas teratas dari pertumbuhan suatu populasi, diatas mana jumlah populasi tidak dapat didukung lagi oleh sarana, sumberdaya dan lingkungan yang ada.

  • Berdasarkan strategi kehidupannya, ada mahluk yang mempunyai strategi hidup memperhatikan daya dukung lingkungan, dan akan menekan pertumbuhan populasinya apabila jumlahnya sudah mendekati kemampuan daya dukung lingkungannya. Ciri utama mahluk hidup yang demikian adalah yang mampu menyesuaikan diri dengan lingkungan sekitarnya.
  • Sebaliknya ada mahluk yang mempunyai strategi hidup tidak mempedulikan batas daya dukung lingkungan, mereka berkembang biak menurut nalurinya, melampaui daya dukung, mengalami bencana kelaparan yang menyebabkan kematian masal, sehingga populasinya terpaksa turun di bawah kemampuan daya dukung lingkungannya. Demikian seterusnya sampai mungkin terjadi stabilitas di bawah batas daya dukung lingkungannya, walaupun stabilitas itu hanya akan terjadi sementara waktu. 

Senin, 09 April 2018

Daya dukung lingkungan, pelestarin daya dukung lingkungan, keterbatasan SDA, serta peran teknologi dalam pembangunan dan pengelolaan lingkungan

Nama  :  Tiar Aji Wibowo
Kelas   :  3ID09
NPM   :  36415877

      Pengertian dari Daya Dukung Lingkungan
      Menurut Soerjani et al. (1987), pengertian daya dukung lingkungan adalah batas teratas dari pertumbuhan suatu populasi saat jumlah populasi tidak dapat didukung lagi oleh sarana, sumber daya dan lingkungan yang ada. Menurut Khana dalam  KLH (2010) daya dukung lingkungan dapat didefinisikan sebagai kemampuan untuk mendapatkan hasil atau produk di suatu daerah dari sumber daya alam yang terbatas dengan mempertahankan jumlah dan kualitas sumberdayanya.
Sesuai dengan pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa daya dukung lingkungan tidak hanya diukur dari kemampuan lingkungan dan sumberdaya alam dalam mendukung kehidupan manusia, tetapi juga dari kemampuan menerima beban pencemaran dan bangunan.
Menurut UU No. 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup, Lingkungan Hidup adalah kesatuan ruang dengan semua benda, daya, keadaan, dan makhluk hidup, termasuk manusia dan perilakunya, yang mempengaruhi alam itu sendiri, kelangsungan perikehidupan, dan kesejahteraan manusia serta makhluk hidup lain.
Pengertian (Konsep) dan Ruang Lingkup Daya Dukung Lingkungan Menurut UU No. 23/ 1997, daya dukung lingkungan hidup adalah kemampuan lingkungan hidup untuk mendukung perikehidupan manusia, makhluk hidup lain, dan keseimbangan antarkeduanya. Menurut Soemarwoto (2001), daya dukung lingkungan pada hakekatnya adalah daya dukung lingkungan alamiah, yaitu berdasarkan biomas tumbuhan dan hewan yang dapat dikumpulkan dan ditangkap per satuan luas dan waktu di daerah itu. Menurut Khanna (1999), daya dukung lingkungan hidup terbagi menjadi 2 (dua) komponen, yaitu kapasitas penyediaan (supportive capacity) dan kapasitas tampung limbah (assimilative capacity).
Sedangkan menurut Lenzen (2003), kebutuhan hidup manusia dari lingkungan dapat dinyatakan dalam luas area yang dibutuhkan untuk mendukung kehidupan manusia. Luas area untuk mendukung kehidupan manusia ini disebut jejak ekologi (ecological footprint). Lenzen juga menjelaskan bahwa untuk mengetahui tingkat keberlanjutan sumber daya alam dan lingkungan, kebutuhan hidup manusia kemudian dibandingkan dengan luas aktual lahan produktif. Perbandingan antara jejak ekologi dengan luas aktual lahan produktif ini kemudian dihitung sebagai perbandingan antara lahan tersedia dan lahan yang dibutuhkan. Carrying capacity atau daya dukung lingkungan mengandung pengertian kemampuan suatu tempat dalam menunjang kehidupan mahluk hidup secara optimum dalam periode waktu yang panjang. Daya dukung lingkungan dapat pula diartikan kemampuan lingkungan memberikan kehidupan organisme secara sejahtera dan lestari bagi penduduk yang mendiami suatu kawasan.

Keterbatasan sumber daya alam dalam pembangunan :
        Sumber daya alam merupakan segala macam sumber daya yang sifatnya heterogen dan kompleks. Dilihat dari sifatnya, sumber daya alam merupakan sesuatu yang berguna dan mempunyai nilai dalam kondisi di mana kita menemukannya, dan merupakan suatu konsep yang dinamis, sehingga ada kemungkinan bahwa terjadinya perubahan dalam informasi, teknologi dan relatif kelangkaannya dapat berakibat sesuatu yang semula dianggap tidak berguna menjadi berguna. Sumber daya alam mempunyai nilai dan sifat jamak. Oleh karena itu, sumber daya alam mempunyai dimensi jumlah, kualitas, waktu dan tempat. Dilihat dari jenisnya, sumber daya alam dapat dibedakan menjadi dua yaitu sumber daya alam yang dapat diperbaharui (renewable), dan sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui (non renewable).
Dilihat dari peranannya terhadap pembangunan ekonomi, sejarah mencatat bahwa masyarakat dapat mencapai kemakmuran karena berhasil memanfaatkan sumber daya alam yang dimiliki. Sampai sekarang masih ada orang-orang yang mengatakan bahwa salah satu faktor yang menyebabkan suatu negara mengalami kemiskinan karena tidak cukup sumber-sumber alam yang dimilikinya.
Ada beberapa faktor yang mempengaruhi penggunaan sumber daya alam, antara lain adalah faktor sosial dan budaya, teknologi dan keadaan ekonomi. Keadaan ekonomi dapat meningkatkan dan menghambat penggunaan sumber-sumber alam. Keadaan ekonomi dapat meningkatkan penggunaan sumber-sumber alam apabila didukung oleh faktor-faktor lain. Namun keadaan ekonomi dapat menghambat penggunaan sumber-sumber alam apabila tidak didukung tersedianya faktor-faktor lain, seperti adanya organisasi yang kurang baik, distribusi yang kurang baik, bentuk pasar kurang tepat dan ketergantungan pada ekspor.
           Hubungan peran teknologi dalam pembangunan dan pengelolaan lingkungan :
Melestarikan lingkungan hidup merupakan kebutuhan yang tidak bisa ditunda lagi dan bukan hanya menjadi tanggung jawab pemerintah atau pemimpin negara saja, melainkan tanggung jawab setiap insan di bumi, dari balita sampai manula. Setiap orang harus melakukan usaha untuk menyelamatkan lingkungan hidup di sekitar kita sesuai dengan kapasitasnya masing-masing. Sekecil apa pun usaha yang kita lakukan sangat besar manfaatnya bagi terwujudnya bumi yang layak huni bagi generasi anak cucu kita kelak.
Upaya pemerintah untuk mewujudkan kehidupan adil dan makmur bagi rakyatnya tanpa harus menimbulkan kerusakan lingkungan ditindaklanjuti dengan menyusun program pembangunan berkelanjutan yang sering disebut sebagai pembangunan berwawasan lingkungan.
Pembangunan berwawasan lingkungan adalah usaha meningkatkan kualitas manusia secara bertahap dengan memerhatikan faktor lingkungan. Pembangunan berwawasan lingkungan dikenal dengan nama Pembangunan Berkelanjutan. Konsep pembangunan berkelanjutan merupakan kesepakatan hasil KTT Bumi di Rio de Jeniro tahun 1992. Di dalamnya terkandung 2 gagasan penting, yaitu :
a.    Gagasan kebutuhan, khususnya kebutuhan pokok manusia untuk menopang hidup.
b.    Gagasan keterbatasan, yaitu keterbatasan kemampuan lingkungan untuk memenuhi kebutuhan baik masa sekarang maupun masa yang akan datang.
Adapun ciri-ciri Pembangunan Berwawasan Lingkungan adalah sebagai berikut:
a.    Menjamin pemerataan dan keadilan.
b.    Menghargai keanekaragaman hayati.
c.    Menggunakan pendekatan integratif.
d.   Menggunakan pandangan jangka panjang.
e.    Pada masa reformasi sekarang ini, pembangunan nasional dilaksanakan tidak lagi berdasarkan GBHN dan Propenas, tetapi berdasarkan UU No. 25 Tahun 2000, tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (SPPN).
Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional mempunyai tujuan di antaranya :
a.    Menjamin tercapainya penggunaan sumber daya secara efisien, efektif, berkeadilan, dan berkelanjutan.
b.    Mengoptimalkan partisipasi masyarakat.
c.    Menjamin keterkaitan dan konsistensi antara perencanaan, penganggaran, pelaksanaan, dan pengawasan yang dilakukan Pemerintah
Pemerintah sebagai penanggung jawab terhadap kesejahteraan rakyatnya memiliki tanggung jawab besar dalam upaya memikirkan dan mewujudkan terbentuknya pelestarian lingkungan hidup. Hal-hal yang dilakukan pemerintah antara lain :
a.    Mengeluarkan UU Pokok Agraria No. 5 Tahun 1960 yang mengatur tentang Tata Guna Tanah.
b.    Menerbitkan UU No. 4 Tahun 1982, tentang Ketentuan-ketentuan Pokok Pengelolaan Lingkungan Hidup.
c.    Memberlakukan Peraturan Pemerintah RI No. 24 Tahun 1986, tentang AMDAL (Analisa Mengenai Dampak Lingkungan).
d.   Pada tahun 1991, pemerintah membentuk Badan Pengendalian Lingkungan, dengan tujuan pokoknya :
1)     Menanggulangi kasus pencemaran.
2)    Mengawasi bahan berbahaya dan beracun (B3).
3)     Melakukan penilaian analisis mengenai dampak lingkungan (AMDAL).
e.    Pemerintah mencanangkan gerakan menanam sejuta pohon.
Sebagai warga negara yang baik, masyarakat harus memiliki kepedulian yang tinggi terhadap kelestarian lingkungan hidup di sekitarnya sesuai dengan kemampuan masing-masing.
Beberapa upaya yang dapat dilakuklan masyarakat berkaitan dengan pelestarian lingkungan hidup antara lain :
a.    Pelestarian tanah (tanah datar, lahan miring/perbukitan)
Terjadinya bencana tanah longsor dan banjir menunjukkan peristiwa yang berkaitan dengan masalah tanah. Banjir telah menyebabkan pengikisan lapisan tanah oleh aliran air yang disebut erosi yang berdampak pada hilangnya kesuburan tanah serta terkikisnya lapisan tanah dari permukaan bumi. Tanah longsor disebabkan karena tak ada lagi unsur yang menahan lapisan tanah pada tempatnya sehingga menimbulkan kerusakan. Jika hal tersebut dibiarkan terus berlangsung, maka bukan mustahil jika lingkungan berubah menjadi padang tandus. Upaya pelestarian tanah dapat dilakukan dengan cara menggalakkan kegiatan menanam pohon atau penghijauan kembali (reboisasi) terhadap tanah yang semula gundul. Untuk daerah perbukitan atau pegunungan yang posisi tanahnya miring perlu dibangun terasering atau sengkedan, sehingga mampu menghambat laju aliran air hujan.
b.    Pelestarian udara
Udara merupakan unsur vital bagi kehidupan, karena setiap organisme bernapas memerlukan udara. Kalian mengetahui bahwa dalam udara terkandung beranekaragam gas, salah satunya oksigen. Udara yang kotor karena debu atau pun asap sisa pembakaran menyebabkan kadar oksigen berkurang. Keadaan ini sangat membahayakan bagi kelangsungan hidup setiap organisme. Maka perlu diupayakan kiat-kiat untuk menjaga kesegaran udara lingkungan agar tetap bersih, segar, dan sehat. Upaya yang dapat dilakukan untuk menjaga agar udara tetap bersih dan sehat antara lain :
1)     Menggalakkan penanaman pohon atau pun tanaman hias di sekitar kita. Tanaman dapat menyerap gas-gas yang membahayakan bagi manusia. Tanaman mampu memproduksi oksigen melalui proses fotosintesis. Rusaknya hutan menyebabkan jutaan tanaman lenyap sehingga produksi oksigen bagi atmosfer jauh berkurang, di samping itu tumbuhan juga mengeluarkan uap air, sehingga kelembapan udara akan tetap terjaga.
2)    Mengupayakan pengurangan emisi atau pembuangan gas sisa pembakaran, baik pembakaran hutan maupun pembakaran mesin Asap yang keluar dari knalpot kendaraan dan cerobong asap merupakan penyumbang terbesar kotornya udara di perkotaan dan kawasan industri. Salah satu upaya pengurangan emisi gas berbahaya ke udara adalah dengan menggunakan bahan industri yang aman bagi lingkungan, serta pemasangan filter pada cerobong asap pabrik.
3)     Mengurangi atau bahkan menghindari pemakaian gas kimia yang dapat merusak lapisan ozon di atmosfer Gas freon yang digunakan untuk pendingin pada AC maupun kulkas serta dipergunakan di berbagai produk kosmetika, adalah gas yang dapat bersenyawa dengan gas ozon, sehingga mengakibatkan lapisan ozon menyusut. Lapisan ozon adalah lapisan di atmosfer yang berperan sebagai filter bagi bumi, karena mampu memantulkan kembali sinar ultraviolet ke luar angkasa yang dipancarkan oleh matahari. Sinar ultraviolet yang berlebihan akan merusakkan jaringan kulit dan menyebabkan meningkatnya suhu udara. Pemanasan global terjadi di antaranya karena makin menipisnya lapisan ozon di atmosfer.
c. Pelestarian hutan
Eksploitasi hutan yang terus menerus berlangsung sejak dahulu hingga kini tanpa diimbangi dengan penanaman kembali, menyebabkan kawasan hutan menjadi rusak. Pembalakan liar yang dilakukan manusia merupakan salah satu penyebab utama terjadinya kerusakan hutan. Padahal hutan merupakan penopang kelestarian kehidupan di bumi, sebab hutan bukan hanya menyediakan bahan pangan maupun bahan produksi, melainkan juga penghasil oksigen, penahan lapisan tanah, dan menyimpan cadangan air.
Upaya yang dapat dilakukan untuk melestarikan hutan :
1)     Reboisasi atau penanaman kembali hutan yang gundul.
2)    Melarang pembabatan hutan secara sewenang-wenang.
3)     Menerapkan sistem tebang pilih dalam menebang pohon.
4)     Menerapkan sistem tebang–tanam dalam kegiatan penebangan hutan.
5)     Menerapkan sanksi yang berat bagi mereka yang melanggar ketentuan mengenai pengelolaan hutan.
d.   Pelestarian laut dan pantai
Seperti halnya hutan, laut juga sebagai sumber daya alam potensial. Kerusakan biota laut dan pantai banyak disebabkan karena ulah manusia. Pengambilan pasir pantai, karang di laut, pengrusakan hutan bakau, merupakan kegatan-kegiatan manusia yang mengancam kelestarian laut dan pantai. Terjadinya abrasi yang mengancam kelestarian pantai disebabkan telah hilangnya hutan bakau di sekitar pantai yang merupakan pelindung alami terhadap gempuran ombak.
Adapun upaya untuk melestarikan laut dan pantai dapat dilakukan dengan cara :
1)     Melakukan reklamasi pantai dengan menanam kembali tanaman bakau di areal sekitar pantai.
2)    Melarang pengambilan batu karang yang ada di sekitar pantai maupun di dasar laut, karena karang merupakan habitat ikan dan tanaman laut.
3)     Melarang pemakaian bahan peledak dan bahan kimia lainnya dalam mencari ikan.
4)     Melarang pemakaian pukat harimau untuk mencari ikan.
5)     Pelestarian flora dan fauna
Kehidupan di bumi merupakan sistem ketergantungan antara manusia, hewan, tumbuhan, dan alam sekitarnya. Terputusnya salah satu mata rantai dari sistem tersebut akan mengakibatkan gangguan dalam kehidupan.
Oleh karena itu, kelestarian flora dan fauna merupakan hal yang mutlak diperhatikan demi kelangsungan hidup manusia. Upaya yang dapat dilakukan untuk menjaga kelestarian flora dan fauna di antaranya adalah:
1)     Mendirikan cagar alam dan suaka margasatwa
2)    Melarang kegiatan perburuan liar
3)     Menggalakkan kegiatan penghijauan

       http://jembatan4.blogspot.co.id/2013/08/pengertian-daya-dukung-lingkungan.html

https://massofa.wordpress.com/2009/11/21/sumber-daya-alam-dan-pembangunan-ekonomi/


http://khalissofi.blogspot.co.id/2014/11/pemanfaatan-iptek-dalam-pengelolaan.html