Definisi ergonomi dapat dilakukan dengan
menjabarkannya dalam fokus, tujuan, dan pendekatan mengenai ergonomi
(Mc Coinick, 1993) dimana dalam penjelasannya disebutkan sebagai
berikut:
- Secara fokus:
Ergonomi memfokuskan diri pada manusia dan interaksinya dengan produk, peralatan, fasilitas, prosedur, dan lingkungan dimana sehari-hari manusia hidup dan bekerja. - Secara tujuan:
Tujuan ergonomi ada 2, yaitu peningkatan efektivitas dan efisiensi kerja, serta peningkatan nilai-nilai kemanusiaan seperti peningkatan keselamatan kerja, pengurangan rasa lelah, dsb. - Secara pendekatan:
Pendekatan ergonomi adalah aplikasi informasi mengenai keterbatasan-keterbatasan manusia, kemampuan, karakteristik tingkah laku, dan motivasi untuk merancang prosedur dan lingkungan tempat aktivitas manusia tersebut sehari-hari.
Berdasarkan ketiga hal tersebut maka
definisi ergonomi dapat terangkum dalam definisi yang dikemukakan oleh
Chapanis (1985), yaitu bahwa ergonomi adalah ilmu untuk menggali dan
mengaplikasikan informasi-informasi mengenai perilaku manusia,
kemampuan, keterbatasan, dan karakteristik manusia lainnya untuk
merancang peralatan, mesin, sistem, pekerjaan, dan lingkungan untuk
meningkatkan produktivitas, keselamatan, kenyamanan, dan efektivitas
pekerjaan manusia.
Definisi mengenai ergonomi juga datang
dari Iftikar Z. Sutalaksana (1979) yang mendefinisikan ergonomi sebagai
suatu cabang ilmu yang sistematis untuk memanfaatkan informasi-informasi
mengenai sifat, kemampuan, dan keterbatasan manusia untuk merancang
suatu sistem kerja sehingga orang dapat hidup dan bekerja pada sistem
itu dengan baik, yaitu mencapai tujuan yang diinginkan melalui pekerjaan
itu dengan efektif, aman, dan nyaman. (Sutalaksana dkk, 1979).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar